Rabu, 10 Juli 2013
TEORI SEMIOTIKA
Apa itu Semiotika ?
Menurut Peirce (dalam Hoed,1992) semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu. Sesuatu itu dapat berupa pengalaman, pikiran, gagasan atau perasaan.
Apa Itu Tanda?
Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan), Ikon (tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan Indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat). Sedangkan acuan tanda ini disebut objek.
Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi.
Relasi dalam Semiotika
Sesuatu yang dapat memberikan makna terhadap sebuah objek, Makna sesuatu itu tidak terkait dengan esensinya, sesuatu bermakna bukan karena esesnsinya tapi karena relasi unsur-unsur tanda sebuah totalitas
Makna muncul karena relasi, diantara unsur-unsur yang ada di dalam totalitas, totalitas yaitu yang ada dalam gambar . Yang dimaksud relasi adalah kita merelasisaikan elemen-elemen digambar. Jadi makna itu struktur tanda yang mengikat
Hipersemiotika
hipersemiotika dapat diartikan sebagai teori kedustaan. Awalan hipersemiotika yang bermakna melampaui memperlihatkan bahwa hipersemiotika bukan sekedar teori kedustaan, akan tetapi teori yang berkaitan dengan relasi-relasi lainnya yang lebih kompleks antara tanda, makna, dan realitas, khususnya relasi simulasi.
Parole
Secara implisit dapat ditangkap bahwa langue dan parole beroposisi, tetapi sekaligus juga saling tergantung. Itu berarti bahwa tidak ada yang lebih utama. Di satu pihak sistem yang berlaku dalam langue adalah hasil produksi dari kegiatan parole, dan di lain pihak pengungkapan parole serta pemahamannya hanya mungkin berdasarkan penelusuran sebagai sistem. Menurut de Saussure, langue adalah suatu sistem kode yang diketahui oleh semua anggota masyarakat pemakai bahasa tersebut. Adapun parole adalah penggunaan bahasa secara individual.
Struktur tanda Sinkronik dan Diakronik
Ferdinand De Saussure membedakan telaah bahasa secara sinkronik dan diakronik. Telaah bahasa secara sinkronik adalah mempelajari bahasa pada waktu kurun tertentu saja. Misalnya, mempelajari bahasa Indonesia yang digunakan pada zaman Jepang atau masa tahun lima puluhan. Sedangkan telaah bahasa secara diakronik adalah telaah bahasa sepanjang masa, atau sepanjang zaman bahasa itu digunkan oleh para penuturnya.
Jadi jika mempelajari bahasa secara diakronik maka harus dimulai sejak zaman sriwijaya sampai zaman sekarang. Sehingga jauh lebih sukar telaah diakronis daripada sinkronis karena pada saat itu para ahli bahasa belum menyadari bahwa telaah bahasa juga bisa diteliti secara sinkronik. Inilah salah satu pandangan Saussure yang penting kita dapat memberikan pemerian terhadap suatu bahasa tertentu tanpa melihat sejarah bahasa itu.
“Mitos”
menurut Barthes terletak pada tingkat kedua penandaan, jadi setelah terbentuk sistem sign-signifier-signified, tanda tersebut akan menjadi penanda baru yang kemudian memiliki petanda kedua dan membentuk tanda baru. Jadi, ketika suatu tanda yang memiliki makna konotasi kemudian berkembang menjadi makna denotasi, maka makna denotasi tersebut akan menjadi mitos.
Contoh Mitos :
Pohon beringin yang rindang dan lebat menimbulkan konotasi “keramat” karena dianggap sebagai hunian para makhluk halus. Konotasi “keramat” ini kemudian berkembang menjadi asumsi umum yang melekat pada simbol pohon beringin, sehingga pohon beringin yang keramat bukan lagi menjadi sebuah konotasi tapi berubah menjadi denotasi pada pemaknaan tingkat kedua. Pada tahap ini, “pohon beringin yang keramat” akhirnya dianggap sebagai sebuah Mitos.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar