Minggu, 12 Mei 2013

Quadis Peran Enneagram Dalam Character Building


            Quovadis Peran Enneagram
            Dalam Character Building
             Oleh Prof. Dr. John Tondowidjojo,CM
                 ( Guru Besar Ilmu Komunikasi Sosial FISIP )
                        Universitas Bhayangkara Surabaya








Kepribadian manusia pada dasarnya selalu menjadi topic yang menarik untuk digali, apalagi kepribadian tersebut menyangkut diri kita sendiri. Rasa keingintahuan tersebutlah yang lantas menjadikan banyak orang untuk menjalani test-test kepribadian. Semua ini dilakukan demi mengetahui “seperti apa sesungguhnya diri kita ini?”
     Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan khususnya Character Building peran Enneagram sangat besar manfaatnya. Mengingat dalam setiap unsur yang ada dalam setiap Enneagram merupakan nilai yang ada dan selalu dikembangkan. Didalam enneagram seorang guru/pendidik dapat menggali nilai untuk membangun karakter anak-didik/siswa. Dari enneagram inilah kita dapat menemukan kearah mana anak didik kita akan berkembang dimasa depan mereka.
     Enneagram adalah gambar/pola geometris bersudut Sembilan. Istilah ini berasal dari bahasa yunani/ Ennea (Sembilan) dan Grammos (sesuatu yang ditulis atau digambar). Gambar/pola enneagram digunakan untuk beragam tujuan di dalam sejumlah sistem ajaran. Karena mempertahankan asal kata yunani, sering dipakai kata enneagram. Disini penjabaran Sembilan tipe energy alam yang masing-masing tipe menyimpan watak dan karakter. Sembilan tipe tersebut membedakan cara orang dalam menentukan pilihan, bertingkah laku, menumbuh kembangkan sifat-sifat asli dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
     Enneagram sudah dikenal dalam peradaban-asia tengah kurang lebih 2.500 SM. Para sufi mesopotamia tempo doeloe sudah memakai prinsip-prinsip enneagram untuk memecahkan masalah-masalah perbedaan karakter manusia, mengelola anggota organisasi kemasyarakatan. G.I. Gurdjieff, seorang rusia, memperkenalkan kembali enneagram. Enneagaram menunjukkan kepada kita bahwa kearah mana kita tumbuh dan berkembang.
     Dalam prakteknya, enneagram mencoba menolong kita saat berhubungan dengan orang-orang yang sangat dekat dengan kita, seperti anggota keluarga, sahabat, rekan kerja, dsb. Disamping itu enneagram mengajarkan bahwa sejak kita masih kecil kita telah membentuk diri kita masing-masing agar kita merasa aman. Masing-masing kita memiliki cara menghadapi orang-orang disekitar kita, agar ancaman yang datang dari mereka yang berada disekitarnya, tidak menambah luka pada diri kita menjadi semakin parah. Dengan belajar enneagram kita membuka cakrawala baru kehidupan kita, bahwa masih ada alternative lain untuk merasa aman, selain kita mengenal diri sendiri, kita juga belajar memahami tinggkah laku orang lain.
     Enneagram bukanlah sejenis “horoscope” atau ramalan rajah tangan, tetapi cara kuno yang mampu membaca dan mengenal watak atau kepribadian. Dengan enneagram orang berusaha memahami perbedaan watak masing-masing serta mengelola perbedaan tersebut, untuk kemudian diolah agar semua potensi para anggota bisa dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal. Pemahaman atas kelebihan dan kelemahan masing-masing membantu kita bekerja sama dan menjalin relasi interpersonal secara wajar dan maksimal. Disamping itu enneagram dipakai sebagai alat pemersatu untuk kelompok-kelompok yang inggin saling hidup berdekatan.n Enneagram member gambaran lebih jelas bahwa sebagai manusia kita berbeda dengan yang lain, manusia itu “unik”. Dalam perkembangannya pada akhir-akhir ini pola enneagram menjadi lebih dikenal karena penggunaannya dalam apa yang sering disebut dengan Enneagram kepribadian ( Enneagram Of Personality).
     Teori enneagram membagi individu dalam Sembilan tipe, dengan tingkat yang berbeda-beda. Kesembilan tipe tersebut berurutan dari tipe 1 (satu) sampai tipe 9 (kesembilan)  yaitu,
1. Perfectionis.            6. Penanya.
2. Penolong                 7. Petualang
3. Mencapai sukses     8. Penuntut
4. Romantic                 9. Pendamai
5. Pengamat
Satu tipe bersifat primer (pusat enneagram), dan lainnya merupakan sekunder (sayap).
 Sayap merupakan angka dikiri dan kanan angka enneagram, sedangkan panah adalah type diujung garis yang menghubungkan tiap-tiap angka.

Kecenderungan yang tanpa disadari pada sayap dan bergerak mengikuti panah akan menimbulkan variasi dalam tiap type, misalnya seorang bertype 4 (Romantik) yang condong pada 5 (Pengamat/pemerhati) kemungkinan bersifat introvert, sementara jika condong pada  sayap 3 (Mencapai sukses) kemungkinan menjadi ekstrovert.
     Dalam penggunaanya , manusia bisa bergerak secara sadar ke arah sayap dan panah untuk menguatkan karakter  dan kemampuan tertentu. Type kepribadian enneagram terbagi dalam 3 kelompok utama yaitu type 2,3 dan 4 dalam pusat jantung dan terkait dengan perkara citra dan hubungan. Type 5,6,7 berada dalam pusat kepala yang terkait dengan perkara rasa takut , type8,9 dan 1 berada dalam pusat perut  dan terkait dengan perkara kemarahan.
     Dari latihan tersebut kita dapat  menemukan berbagai type karakter watak seseorang yang terdiri dari 9 type, baik yang positif maupun yang negatif,. Dari 9 karakter tersebut kita dapat menggambarkan sebagai berikut:

1.    PERFECTIONIS, Segi positif: Pribadi etis, terpercaya, Produktif, Bijak, Idealis, Adil, Jujur, Rapi, dan Disiplin diri. Segi Negatif: Suka menilai, Tak terbengkokkan, Dgmatis, Kompulsif, Mengkritik yang lain, Terlalu serius, Mengontrol, Khawatir, Sifat diri.
2.   PENOLONG, Segi positif: Orangnya akrab, Peduli, Mudah menyesuaikan diri, Dermawan, Bersemangat, Pandai menyesuaikan perasaan orang lain, Disiplin diri. Segi negatif: Mengorbankan diri, Suka basa-basi, Pandai merekayasa, Posesif, Histeris, Kelewat memperhatikan kebutuhan, Terlalu demonstrative, Lebih tertuju pada kesibukan di luar.
3.   MENCAPAI SUKSES, Segi positif: Hidup optimis, Percaya diri, Rajin, Efisien, Bergerak sendiri, Kuat dan praktis. Segi negatif: Suka menipu, Cinta damai, Berpura-pura, Sombong, Bergaya bagai bos, Ingin balas dendam, Kelewat bersaing.
4.   ROMANTIK, Segi positif: Hangat, Ikut merasakan derita, Introspektif, Mudah mengungkapkan diri, Kreatif, Intuitif, Mendukung, Lembut. Segi negatif: Tertekan, Sadar diri, Merasa bersalah, Moralis, Mundur, Keras kepala, Murung, Terkunkung pada diri.
5.   PENGAMAT/PEMERHATI; Segi positif: Menganalisis, Tekun, Peka, Bijak, Objektif,Pengertian, Menahan diri. Segi negatif: Berlagak intelek, Bersikap judes , Keras kepala, Sikap menjauh, Suka mengkritik,Sulit diyakinkan, Berpikiran negatif.
6.  PENANNYA, Segi positif: Loyal, Disenangi, Perhatian, Hangat, Cinta yang tidak menentu, Cerdik,Perhatian, Hangat, Cinta yang tidak menentu, Cerdik, Praktis, Sifat siaga yang berlebihan, Mengontrol, Tak dapat ditangguh, Mengadili, Paranoid, Defensif, Kaku, Menyiksa diri, Suka mengetest orasng lain.
7.   PETUALANG, Segi positif: Gemar bersenang-senang, Spontan, Imajinatif, Produktif, Bersemangat, (Cepat)) Percaya diri, Memukau, Ingin tahu. Segi negatif: Suka berfoya-foya, Mudah tergerak, tak terpusat , Pemberontak, Tidak disiplin, Posesif, Maniak Menghancurkan diri, Tidak tenang.
8. PENUNTUT, Segi positif: Suka blak-blakan (keterlaluan), Berpuasa, Setia, Penuh semangat, Manusiawi, Melindungi, Percaya diri. Segi negatif: Menguasai, Pemberontak, Punya perasaan, Menindas, Terpusat pada diri, Meremehkan ( Sceptik), Agresif.
9.  PENDAMAI, Segi positif: Orangnya menyenangkan, Mengutamakan damai, Murah hati, Sabar, Mudah mengerti/paham, Diplomatis, Pandangannya terbuka, Empati. Segi negatif: Suka mengambil jarak, Suka lupa, Keras kepala, Mudah terobsesi/terbakar, Apatis, Pasif-Agresif, Suka mengadili, Susah untuk diyakinkan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar